TarjamahAl-Fatihah dan Juz Amma dalam Bahasa Indonesia, salah satu terbitan Pusat Percetakan al Quran King Fahd di Madinah al Munawarrah. Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Alllah Maha Menyaksikan segala sesuatu. (QS. 85: 9) maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar. (QS. 88: 24) Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali Ilustrasi alam semeta. Planet merkurius, venus, bumi, dan mars kiri-kanan. Alquran sebutkan ayat tentang penciptaan alam semesta seperti langit dan bumi — Allah SWT menciptakan langit dan bumi karena memiliki tujuan dan bukan sekadar main-main. Tentu dalam penciptaannya terdapat proses secara urut dari awal dan akhir. Dinukilkan dari buku Manfaat Benda-Benda Langit dalam Perspektif Alquran dan Sains terbitan Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Kemenag disebutkan, enam ayat yang menjelaskan proses penciptaan langit dan bumi yaitu sebagai berikut Pertama, Ali Imran ayat 190-191 إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata, “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.” Kedua, Ad Dukhan ayat 38 وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ “Tidaklah Kami ciptakan langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya secara main-main.” Ketiga, Al Jatsiyah ayat 3 إِنَّ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِلْمُؤْمِنِينَ “Sesungguhnya di langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang mukmin.” Baca juga 3 Tanda yang Membuat Mualaf Eva Yakin Bersyahadat Keempat, Al Jatsiyah ayat 13 وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ “Dia telah menundukkan pula untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya sebagai rahmat dari-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.”
Seiringdengan waktu, kita pun semua akan mati, meninggal dunia. Fisik kita dikebumikan, dan ruh kita melanjutkan perjalanan ke alam barzakh sampai akhirnya ke alam akhirat. Ruh kita akan kembali kepada Allah. Jadi kita semua berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah (inna lillahi wa inna ilaihi raji'un). Inilah mudik spiritual.

وَجَآءَ رَبُّكَ وَٱلْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا Arab-Latin Wa jā`a rabbuka wal-malaku ṣaffan ṣaffāArtinya Dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris. Al-Fajr 21 ✵ Al-Fajr 23 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Berharga Tentang Surat Al-Fajr Ayat 22 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Fajr Ayat 22 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasi bermacam penafsiran dari kalangan mufassirun berkaitan makna surat Al-Fajr ayat 22, misalnya sebagaimana termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia21-22. Sepatutnya keadaan kalian seperti ini. bila bumi diguncang, sebagian menghancurkan sebagian lainnya. Dan tuhanmu datang untuk menetapkan keputusan diantara makhluk NYA,sedangkan para malaikat berbaris.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram22. Lalu Rabbmu -wahai Rasul- datang untuk memvonis perkara di antara hamba-hamba-Nya, dan datang pula Malaikat dengan berbaris rapi.📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah22. وَجَآءَ رَبُّكَ dan datanglah Tuhanmu Untuk memutuskan perkara di antara hamba-hamba-Nya. وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاsedang malaikat berbaris-baris Yakni malaikat datang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia21-22 . Seorang alim berkata Telah menceritakan kepadaku salah seorang ikhwah, bahwasanya sebuah keluarga yang didalamnya ada tiga orang anak bersaudara, anak yang paling besar adalah seorang hafidz al-Qur'an dan berbicara dengan bahasa yang fasih, pada suatu ketika anak itu sedang bermain kemudian ibunya membuka siaran radio, dan ketika itu radio sedang menyiarkan rekaman murottal al-Qur'an surah al-Fajr, seketika sang ibu terkejut tatkala melihat anaknya meninggalkan permainan yang sedang ia sibuk dengannya, sang anak kemudian berdiam diri memfokuskan pendengarannya kepada murottal al-Qur'an itu, sedangkan saudara-saudaranya yang lain masih asyik bermain dengan mainan mereka, karena terkejut sang ibu pun bertanya kepada anaknya "kenapa kamu berhenti bermain wahai anakkau ?" sang anak kemudian berkata "aku merasa seakan-akan sedang melayang diudara, dan tatkala aku mendengar firman Allah { كَلَّا إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا } seketika aku pun takut dan merinding.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah22. Datanglah perintah Tuhanmu dan takdirNya yang tidak dapat diubah, Perintahnya datang diiringi para malaikat terpilih yang berjejer dalam barisan-barisan atau berbaris sesuai posisi mereka📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Tuhanmu datang} Tuhanmu datan untuk menentukan keputusan di antara ciptaanNya {juga para malaikat} para malaikat {yang berbaris-baris} baris demi barisMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H21-24. “Jangan berbuat demikian,” yakni, tidaklah semua harta yang kalian cintai dan semua kenikmatan yang kalian perlombakan akan kekal bersama kalian. Tapi di hadapan kalian terdapat hari besar dan huru-hara hebat yang menggoncangkan bumi dan gunung hingga dibuat menjadi hamparan yang datar, yang tidak ada yang curam ke bawah dan tidak pula menjulang tinggi. Kemudian Allah datang untuk memberi putusan di antara para hambaNYa di dalam naungan awan dan datanglah para malaikat mulia, seluruh penghuni langit “berbaris-baris,” yakni rapi baris demi baris. Setiap langit mendatangkan para malaikatnya secara berbaris-baris, yang meliputi semua yang berada di bawah mereka. Barisan-barisan ini adalah barisan penuh ketundukan dan merendah pada Yang Maharaja lagi Mahaperkasa. “Dan pada hari itu diperlihatkan Neraka Jahanam,” digiring oleh para malaikat dengan belenggu. Bila semua hal ini terjadi, “pada hari itu ingatlah manusia,” akan kebaikan dan keburukan yang pernah dilakukan, “akan tetapi mengingat itu tidak berguna lagi baginya,” sudah terlambat dan waktunya sudah hilang. “Dia mengatakan,” seraya menyesali apa yang telah disia-siakan di sisi Allah, “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan amal shalih untuk hidupku ini,” yang kekal dengan amal baik. Sebagaimana Firman Allah seraya berkata “Aduhai kiranya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku dulu tidak menjadikan sifulan itu teman akrabku” QS. Al-Furqon 27-28. Dalam ayat ini terdapat petunjuk bahwa kehidupan yang layak dicari kesempurnaannya dan layak dicari kenikmatannya uang sempurna adalah kehidupan di dalam negeri abadi, karena itu adalah negeri yang kekal.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSA{ وَجَاءَ رَبُّكَ } Dan tuhanmu akan datang dengan dzat-Nya, Dia datang dengan cara yang sesuai dengan keagungan-Nya, dia akan datang pada hari kiamat untuk menghakimi setiap hamba-Nya, dan itu ketika seluruh manusia telah dibangkitkandari kuburnya dan dikumpulkan di padang mahsyar, Semua manusia dikumpulkan mulai dari manusia pertama, hingga manusia yang terakhir. Setiap manusia akan dibangkitkan dari kuburnya untuk menghadapi hari kiamat dan dihisab amal perbuatannya selama di dunia. Bagaimanakah kondisi kita pada hari itu? Dari Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” HR. Muslim Seluruh umat manusia, termasuk para nabi dan rasul, dibangkitkan kemudian digiring menghadap Allah di padang Mahsyar dalam keadaan telanjang, tanpa alas kaki, dan tidak dikhitan. Keadaan ini menunjukkan bahwa manusia itu fakir, miskin dan lemah dihadapan Allah. Rasulullah pun juga bersabda pada hadistnya bahwa manusia akan digiring sesuai dengan amal perbuatannya, “Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan ke Padang Mahsyar dalam keadaan berjalan, dan ada juga yang berkendaraan, serta ada juga yang diseret di atas wajah-wajah kalian.” HR. Tirmidzi. Pada hari itu manusia akan merasakan terik matahari yang didekatkan jaraknya hingga 1 mil sehingga mereka berkeringat. Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya sesuai dengan amal perbuatannya di dunia. Hari dikumpulkannya manusia di padang mahsyar juga merupakan hari penghisaban amal, hari dimana amal manusia diperhitungkan. Pada hari itu manusia akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Pertama, kelompok kaum mukmin yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab, kelompok ini adalah mereka yang tidak minta diruqyah, dan tidak meramal nasib serta bertawakal kepada Allah. Kedua, kelompok yang dihisab dengan mudah. Merekalah orang yang diberi catatan amal dari sebelah kanannya. Kepada mereka hanya diperlihatkan catatan amal mereka, lalu dimaafkan. Seperti yang diceritakan pada hadist Bukhari, “Sesungguhnya Allah akan mendekatkan orang mukmin, lalu Dia meletakkan tirai-Nya dan menutupinya dari keramaian, Dia berfirman, “Kamu kenal dosa ini? Kamu kenal dosa ini? Ia menjawab, “Ya, wahai Tuhanku” sehingga apabila ia telah mengakui dosa-dosanya dan merasakan bahwa dirinya akan binasa, Allah berfirman,”Aku telah menutupi dosamu di dunia dan Aku akan mengampuninya pada hari ini.” Maka ia diberikan catatan amal kebaikannya. Sedangkan orang-orang kafir dan munafik, maka para saksi berkata di hadapan seluruh makhluk, “Merekalah orang-orang yang mendustakan Tuhan mereka. Ingatlah! Sesungguhnya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim.” HR. Bukhari Ketiga, kelompok yang dihisab dengan berat, manusia dalam kelompok ini meruupakan manusia yang amal keburukannya lebih banyak daripada kebaikannya. Merekalah orang yang diberi catatan amal dari sebelah kirinya. Allah berfirman, “Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata, “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku ini. Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.–Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku dariku.” QS. Al Haaqqah 25-29 Begitulah kondisi manusia di padang mahsyar seperti yang digambarkan oleh hadist-hadist Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Semoga kita dapat termasuk dalam kelompok yang mulia, Aamiin. { وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا } Dan para Malaikat akan datang dengan bershaf-shaf mengikuti tuhannya.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 HAllah subhaanahu wa Ta'ala menyebutkan yang tejadi pada hari ini, Allah berfirman وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا "" Maknanya Barisan demi barisan, وَجَاءَ رَبُّكَ "" Kedatangan ini adalah kedatangan Allah 'Azza Wa Jalla, karena fi'il kata kerja disandarkan kepada Allah, dan semua fi'I; yang disandarkan kepada Allah maka ia berdiri ada pada diri-Nya bukan pada yang lainnya. Ini adalah sebuah kaedah dalam bahasa Arab, dan ini jyg kaedah dalam memahami nama-nama dan sifat-sifat Allah, segala apa yang disandarkan Allah berupa nama dan sifat kepada diri-Nya maka itu kepunyaan-Nya bukan yang lain-Nya. Berdasarkan kaedah ini maka yang datang di sini adalah Allah 'Azza wa Jalla. Tidak seperti yang selewengkan oleh para ahlu ta'thil, yang mana mereka mengatakan Ini adalah kedatang perkara Allah. Pemahaman seperti ini adalah mengeluarkan kalam pembicaraan dari makna yang zahir tanpa dalil. Sedangkan akidah yang kita yakini adalah menjalankan ucapan Allah dan Rasul-Nya shallallaahu 'alaihi wasallam sesuai yang zahir, dan tidak menyelewengkannya, dan kita katakana Sesungguhnya Allah Ta'ala yang datang pada hari kiamat, Dialah sendiri yang datang. Namun bagaimana bentuk kedatangan Allah? Inilah yang tidak kita miliki ilmu tentangnya dan bagaimana caranya Allah datang? Pertanyaan tentang hal semacam ini adalah bid'ah sebagaimana dikatakan Imam Malik rahimahullah ketika beliau ditanya berkaitan dengan firman Allah ta'ala "Ar-Rahman Allah beristiwa di atas arsy"QS. Thoha 5 Imam Malik menundukkankepalanya hingga bercucuran keringat karena dahsyatnya pertanyaan tersebut di dalam hatinya, karena itu adalah pertanyaan besar, pertanyaan emnyimpang, pertanyaan ahli bid'ah yang menginginkan keburukan, kemudia beliau mengangkat kepalanya, lalu berkata " Istiwa maknanya tidak asing, kaif bagaimana cara dan bentuknya tidak dapat dibayangkan,, mengimaninya adalah kewajiban dan bertanya tentangnya adalah bid'ah" penggalan yang menjadi bukti adalah perkataan beliau " Bertanya tentangnya adalah bid'ah " Ambilah pelajaran dari sini pada semua sifat Allah, jika ada yang bertanya kepada kita Sesungguhnya Allah berfirman لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ "yang kuciptakan dengan kedua tangan-Ku"QS. Shaf 75 Maksudnya Adam, bagaiaman penciptaannya dengan tangan-Nya? Kita jawab Ini adalah pertanyaan bid'ah, ia mengatakan lagi Saya ingin ilmu, saya tidak suka jika ada yang tersembunyi sediikit saja dari sifat-sifat Tuhanku, maka saya ingin tahu bagaimana penciptaan-Nya? Kita katakana kepadanya Kami akan bertanya kepadamu dengan pertanyaan-pertanyaan yang mudah, siapakan yang lebih bersemangat dalam ilmu anda ataukan para sahabat radhiyallaahu 'anhum? Bisa menjawab Ya, atau pun menjawab tidak. Diprediksikan ia akan menjawab Tidak. Apakah orang yang ditanya olehmu lebih tahu tentang gambaran kaifiyah sifat-sifat Allah 'Azza Wa Jalla ataukah Rasuk 'alaihissholaatu wassalaam? Ia pasti menjawab Rasul, jika begitu maka para sahabat lebih semangat dalam menuntut ilmu, sedangkan orang yang ditanya dalam pertanyaan saya tadi rasul lebih tahu dari orang yang sedang engkau tanya saya walaupun begitu, para sahabat tidak bertanya kepadanya, karena mereka berpegang teguh pada adab bersama Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, mereka berkata dalam hati mereka, atau bahkan dengan lisan-lisan mereka Sungguh Allah lebih mulia dan lebih agung dari sekedar apa yang terlintas di pemahaman-pemahaman dan akal-akal kita berkaitan dengan gambaran sifat-sifat-Nya, Allah 'azza wa Jalla berkata dalam kitab-Nya berkaitan dengan perkara-perkara yang masuk akal وَلَا يُحِيطُونَ بِهِ عِلْمًا "sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya."QS. Thoha 110 dan dalam perkara-perkara yang dijangkai panca indra لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ " Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui."QS. Al-An'aam 103 Lalu kita katakan Wahai saudaraku, peganglah adab, jangan bertanya bagaimana cara Allah menciptakan Adam dengan tangan-Nya! Sesungguhnya oertanyaan ini adalah bid'ah. Begitupun sifat Allah yang lainnya, seandainya ditanya, bagaimana mata Allah 'Azza Wa Jalla? Kita katakana kepadanya pertanyaan ini adalah bid'ah. Jika bertanya bagaiamana bentuk tangan Allah 'Azza Wa Jalla maka kita katakana Pertanyaan ini adalah bid'ah, hendaknya kamu beradab, dan tidak bertanya tentang bagaimana sifat-sifat Allah 'Azza Wa Jalla, ketika Allah berfirman dalam ayat yang mulia وَجَاءَ رَبُّكَ "dan datanglah Rabbmu" kemudian bertanya bagaimana datang-Nya? Kita katakana Ini bid'ah, peganglah kaedah ini, setiap orang yang yang bertanyak bagaimana sifat-sifat Allah maka dia mubtadi' yang menyimpang, dia bertanya sesuatu yang tidak mungkin dijangkau. Sikap kita kepada ayat semisal ayat ini "" kita beriman bahwa Allah akan datang, tetapi dengan cara bagaimana? Wallaahu a'lam. Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ " Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. "QS, Asy-Syura 11 Maka, kita mengetahui peniadaan dan tidak mengetahui dengan penetapan sifat itu, maksudnya kita mengetahui bahwa Allah tidak mungkin datang sebagaimana kedatangan manusia, tetaoi kita tidak menetapkan bagaimana separti apa bentuk datangnya Allah, inilah kewajiban kita. Firman-Nya al-Malaku aliflam di sini menunjukkan umum, maksudnya meliputi semua malaikat, berdatangan, turun dan meliputi manusia, malaikat dari langit dunia turun, lalu malaikat langit kedua turun, dan begitu seterusnya, mereka meliputi semua manusia, menampakkan keagungan, dengan bigutu, sesungguhnya mereka semua tidak akan mampu lari kekanan dan kekiri, tetapi ini adalah menampakkan keagungan Allah dan gentingnya pada hari bersar ini, para malaikat akan meliputi seluruh makhluk. Hari ini adalah hari yang dipersaksikan, malaikat,manusia jin dan segala hewan-hewan akan menyaksikannya وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ " dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, "QS. At-Takwir 5 Hari tersebut adalah hari yang agung, tidak bisa kita bayangkan saat ini, karena hari tersebut lebih besar dari yang kita bayangkan sekali dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Fajr ayat 22 21-22. Allah menegur mereka orang-orang kafir dengan mengatakan Jika kalian bersikap keras wahai orang-orang kafir atas kekufuran kalian dan atas amalan-amalan buruk ini, maka tunggulah hari kiamat, yaitu hari yang bumi akan bergerak dengan gerakan yang dahsyat dan dengan gempa yang dahsyat. Allah akan datang pada hari itu sesuai dengan dzat-Nya, kemuliaannya-Nya dan kebesaran-Nya. Malaikat akan datang bershaf-shaf sebagai pengagungan kepada-Nya. وَجَآءَ رَبُّكَ disini terdapat firqah kelompok seperti Asyairah, Mu’tazilah dan selain keduanya menakwilkan sebagian sifat Allah, diantaranya adalah sifat datang Allah. Mereka Asyairah, dll. mengatakan وَجَآءَ رَبُّكَ maksudnya adalah datang perintah-Nya. Adapun Ahlussunnah wal Jama’ah menetapkan atas setiap apa yang Allah tetapkan atas diri-Nya dan apa yang ditetapkan oleh Rasul ﷺ dalam sunnahnya; Dengan tanpa mengubah, menafikan, menyerupakan, dan menyamakan dengan makhluk. Sifat datang telah diketahui maknanya, diimani, dan ditetapkan oleh Ahlussunnah. Ahlussunnah mengatakan bahwa sifat datangnya Allah sebagaimana yang mencocoki dengan kebesaran-Nya, tidak dapat dimengerti bagaimananya dan tata cara turun-Nya, sebagaimana tidaklah diketahui bagaimana Dzat-Nya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Subhaanahu wa Ta'aala akan datang pada hari Kiamat untuk menyelesaikan permasalahan di antara hamba-hamba-Nya dalam naungan awan, namun kita tidak mengetahui bagaimana datangnya mengimaninya wajib dan menanyakannya adalah bid’ah, wallahu a’lam. Demikian pula para malaikat dari setiap langit akan datang satu shaf-satu shaf dan mengepung manusia. Berbarisnya mereka ini adalah berbaris dengan sikap tunduk dan merendahkan diri kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala Raja Yang Mahaperkasa.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Fajr Ayat 2221-24. Sekali-kali tidak! janganlah kamu berbuat demikian. Apabila bumi diguncangkan berturut-turut, memuntahkan isinya, hancur lebur, kemudian muncul bumi yang sama sekali baru, dan setelah itu datanglah tuhanmu dengan cara yang tidak diketahui hakikatnya sama sekali oleh manusia; dan malaikat menunggu perintah tuhan sambil berbaris-baris penuh kepatuhan. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahanam kepada orang kafir agar mereka melihat dengan mata kepada sendiri apa yang dahulu mereka ingkari. Ketika semua itu terjadi, maka pada hari itu sadarlah manusia yang ingkar atas kealpaannya, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu. Kesempatan untuk bertobat sudah tiada. Kini tiba saatnya untuk menghitung dan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Betapa besar penyesalan orang kafir pada hari itu. Dia berkata dengan penuh kesadaran, 'alangkah baiknya sekiranya di dunia dahulu aku beriman dan mengerjakan amal saleh untuk kenyamanan hidupku di akhirat ini. ' penyesalan itu sudah tidak berguna. Maka, berbahagialah kini orang yang membekali diri di dunia dengan iman dan amal salehMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangItulah beraneka penjabaran dari banyak ulama tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-Fajr ayat 22 arab-latin dan artinya, semoga menambah kebaikan bagi kita. Dukunglah perjuangan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Artikel Paling Sering Dikunjungi Kami memiliki banyak topik yang paling sering dikunjungi, seperti surat/ayat At-Thalaq, Tentang Al-Quran, Al-Hadid 20, Al-Isra 25, Al-Baqarah 43, Al-Jin. Ada pula Ali Imran 97, Al-Qamar 49, Al-Ma’idah 8, Al-Baqarah 45, Ad-Dukhan, Ali Imran 139. At-ThalaqTentang Al-QuranAl-Hadid 20Al-Isra 25Al-Baqarah 43Al-JinAli Imran 97Al-Qamar 49Al-Ma’idah 8Al-Baqarah 45Ad-DukhanAli Imran 139 Pencarian ... Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah

JUALBELI DAN RIBA DALAM PERSPEKTIF ISLAM. by Abdul Azis. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Tugas Akhir AIK UNISMUH. by Muh. Aslan, S.Sos AYAT-AYAT AL-QUR'AN DAN HADIST TENTANG PENDIDIKAN. by Dimas Pajaten. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Al Qur'an dan Ahlul Bait.

Download Kejadian 11​—”Pada Mulanya Allah Menciptakan Langit dan Bumi” ”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”​—Kejadian 11. Arti Kejadian 11 Ada dua hal penting yang bisa dipelajari dari kata-kata pembuka dalam Alkitab. Pertama, ”langit dan bumi”, atau alam semesta ini, punya permulaan. Kedua, semuanya diciptakan oleh Allah.​—Wahyu 411. Alkitab tidak memberi tahu kapan Allah menciptakan alam semesta atau bagaimana caranya. Tapi, Alkitab menjelaskan bahwa Allah menciptakan alam semesta dengan ”kekuatan-Nya yang sangat besar dan tenaga-Nya yang luar biasa”.​—Yesaya 4026. Kata ”menciptakan” berasal dari kata Ibrani yang hanya dipakai untuk Allah. a Di Alkitab, hanya Allah Yehuwa b yang disebut sebagai Pencipta.​—Yesaya 425; 4518. Konteks Kejadian 11 Ini adalah ayat pertama dalam kisah penciptaan di Kejadian pasal 1 dan 2. Kejadian 11 sampai 24 menceritakan dengan singkat apa saja yang Allah lakukan sewaktu menciptakan bumi dan segala isinya, termasuk pria dan wanita pertama. Setelah itu, Alkitab menceritakan lebih jauh bagaimana pria dan wanita itu diciptakan.​—Kejadian 27-25. Menurut buku Kejadian, penciptaan berlangsung selama enam ”hari”. Ini bukan hari yang lamanya 24 jam, tapi jangka waktu yang lamanya tidak diketahui. Di Alkitab, satu ”hari” tidak selalu berarti 24 jam. Misalnya, di Kejadian 24 dikatakan, ”Pada waktu semuanya diciptakan.” Lalu, ini diulangi dengan kata-kata ”Pada hari Allah Yehuwa membuat bumi dan langit.” Jadi di sini, kata ”hari” dan ”waktu” punya arti yang sama. Selain itu, ayat ini menyebut keenam hari penciptaan sebagai satu ”hari” saja. Pendapat yang Salah tentang Kejadian 11 Pendapat yang salah Allah baru menciptakan alam semesta ini ribuan tahun yang lalu. Faktanya Alkitab tidak mengatakan kapan alam semesta ini diciptakan. Kata-kata di Kejadian 11 tidak bertentangan dengan pendapat para ahli bahwa alam semesta ini sudah berumur miliaran tahun. c Pendapat yang salah Kejadian 11 menunjukkan bahwa Allah itu Tritunggal, karena di ayat ini, kata Ibrani untuk ”Allah” berbentuk jamak. Faktanya Kata Ibrani untuk ”Allah”, yaitu Elohim, ditulis dalam bentuk jamak untuk menunjukkan kemuliaan dan keagungan, bukan untuk menunjukkan jumlah. New Catholic Encyclopedia mengakui bahwa meskipun kata Elohim di Kejadian 11 berbentuk jamak, ”kata kerjanya selalu berbentuk tunggal, jadi bentuk jamak itu pasti menunjukkan keagungan, bukan jumlah”.​—Edisi Kedua, Jilid 6, halaman 272. Baca Kejadian pasal 1 serta catatan kaki dan referensi silangnya.
MenurutSyaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri, melalui Surat Al-Anbiya' ayat 22, Allah SWT menegaskan bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah di langit dan bumi selain Dia. Dalil Aqli Iman kepada
Allah; tidak ada tuhan yang pantas disembah dan dipertuhan selain Dia. Yang Mahahidup, kekal, dan memiliki semua makna kehidupan yang sempurna, Yang terus menerus mengurus makhluk-Nya. Tidak seperti manusia, Dia tidak mengantuk dan tidak pula tidur, sebab keduanya adalah sifat kekurangan yang membuat-Nya tidak mampu mengurus makhluk-Nya. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dia Yang menciptakan, memelihara, memiliki, dan bertindak terhadap semua itu. Tidak ada yang dapat memberi syafaat pertolongan di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia demikian perkasa dan kuasa sehingga berbicara di hadapan-Nya pun harus setelah memperolah restu-Nya, bahkan apa yang disampaikan itu harus sesuatu yang benar. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka, yakni apa saja yang sedang dan akan terjadi, dan apa yang di belakang mereka, yakni sesuatu yang telah berlalu. Allah mengetahui apa yang mereka lakukan dan rencanakan, baik yang berkaitan dengan masa kini, masa lampau, atau masa depan. Dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki untuk mereka ketahui dengan memperlihatkan dan memberitahukannya. Kursi-Nya, yaitu kekuasaan, ilmu, atau kursi tempat kedua kaki Tuhan yang tidak diketahui hakikatnya kecuali oleh Allah berpijak, sangat luas, meliputi langit dan bumi. Dan jangan menduga karena kursi-Nya terlalu luas, Dia letih mengurus itu semua. Tidak! Dia tidak merasa berat maupun kesulitan memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi zat dan sifat-sifat-Nya jika dibanding makhluk-makhlukNya, Mahabesar dengan segala keagungan dan kekuasaan-Nya. Inilah Ayat Kursi, ayat teragung dalam Al-Qur'an karena mencakup namanama dan sifat-sifat Allah yang menunjukkan kesempurnaan zat, ilmu, kekuasaan, dan keagungan-Nya. Ayat ini dinamakan Ayat Kursi. Siapa yang membacanya akan memperoleh perlindungan Allah dan tidak akan diganggu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, dan hanya Dia yang berhak untuk disembah. Adapun tuhan-tuhan yang lain yang disembah oleh sebagian manusia dengan alasan yang tidak benar, memang banyak jumlahnya. Akan tetapi Tuhan yang sebenarnya hanyalah Allah. Hanya Dialah Yang hidup abadi, yang ada dengan sendiri-Nya, dan Dia pulalah yang selalu mengatur makhluk-Nya tanpa ada kelalaian sedikit pun. Kemudian ditegaskan lagi bahwa Allah tidak pernah mengantuk. Orang yang berada dalam keadaan mengantuk tentu hilang kesadarannya, sehingga dia tidak akan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik, padahal Allah swt senantiasa mengurus dan memelihara makhluk-Nya dengan baik, tidak pernah kehilangan kesadaran atau pun lalai. Karena Allah tidak pernah mengantuk, sudah tentu Dia tidak pernah tidur, karena mengantuk adalah permulaan dari proses tidur. Orang yang tidur lebih banyak kehilangan kesadaran daripada orang yang mengantuk. Sifat Allah yang lain yang disebutkan dalam ayat ini ialah bahwa Dialah yang mempunyai kekuasaan dan yang memiliki apa yang ada di langit dan di bumi. Dialah yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan yang tak terbatas, sehingga Dia dapat berbuat apa yang dikehendaki-Nya. Semuanya ada dalam kekuasaan-Nya, sehingga tidak ada satu pun dari makhluk-Nya termasuk para nabi dan para malaikat yang dapat memberikan pertolongan kecuali dengan izin-Nya, apalagi patung-patung yang oleh orang-orang kafir dianggap sebagai penolong mereka. Yang dimaksud dengan "pertolongan" atau "syafaat" dalam ayat ini ialah pertolongan yang diberikan oleh para malaikat, nabi dan orang-orang saleh kepada umat manusia pada hari kiamat untuk mendapatkan keringanan atau kebebasan dari hukuman Allah. Syafaat itu akan terjadi atas izin Allah. Dalam hadis disebutkan Nabi Saw bersabda, "¦Kemudian Allah berfirman, "Para Malaikat memberikan syafaat, para Nabi memberikan syafaat, dan orang-orang mukmin juga memberikan syafaat. Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri Sifat Allah yang lain yang disebutkan dalam ayat ini ialah bahwa Allah senantiasa mengetahui apa saja yang terjadi di hadapan dan di belakang makhluk-Nya, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari ilmu Allah, melainkan sekadar apa yang dikehendaki-Nya untuk mereka ketahui. Kursi Allah mencakup langit dan bumi. Allah tidak merasa berat sedikit pun dalam memelihara makhluk-Nya yang berada di langit dan di bumi, dan di semua alam ciptaan-Nya. Allah Mahatinggi lagi Mahabesar. Mereka tidak mengetahui ilmu Allah, kecuali apa yang telah dikehendaki-Nya untuk mereka ketahui. Dengan demikian, yang dapat diketahui oleh manusia hanyalah sekadar apa yang dapat dijangkau oleh pengetahuan yang telah dikaruniakan Allah kepada mereka, dan jumlahnya amat sedikit dibanding dengan ilmu-Nya yang luas. Hal ini ditegaskan Allah dalam firman-Nya "¦ Sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit." al-Isra'/1785 Dan akan dihapuskan gunung-gunung, maka jadilah dia sarab belaka." (ayat 20). Tadi pada ayat 7 sudah dijelaskan bahwa gunung-gunung itu dijadikan oleh Allah menjadi pasak bumi, atau tiang-tiang peneguh, pemantap, sehingga manusia dapat hidup dengan tenteram. Kalau gunung-gunung tidak ada, bahaya besarlah yang akan menimpa.

26 Ayat Tentang Sains di Al-Quran - Siapa yang tidak tahu apa itu sains? Tentu saja semua orang tahu. Sains berkaitan tentang ilmu alam, termasuk di dalamnya fisika, biologi, kimia, astronomi dan geografi. Sains adalah salah satu di antara tanda-tanda kekuasaan Allah Ta’ala di muka bumi. Maka dari itu sering-seringlah kita memperhatikan ciptaan Allah, merenungi ciptaan-Nya dan mensyukuri pemberian-Nya. Allah Ta’ala berfirman, Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ali Imran 190-191 Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan sains. Simak selengkapnya di bawah ini. 1 Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh rahim. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Al-Mu’minuun 12-14 2 Apakah kamu tidak memperhatikan penciptaan Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu, kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada kami dengan tarikan yang perlahan-lahan. Al-Furqaan 45-46 3 Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, Asy-Syams 1-2 4 Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya ketetapan Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya. An-Nuur 39 5 Allah Pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur sesuatu dan tidak pula di sebelah baratnya, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya berlapis-lapis, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. An-Nuur 35 6 Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan tumbuh-tumbuhan dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. Al-Hijr 22 7 Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang sebagaimana yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan makhluk-Nya, menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya, supaya kamu meyakini pertemuan mu dengan Tuhanmu. Ar-Ra’d 2 8 Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara bagian-bagiannya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah juga menurunkan butiran-butiran es dari langit, yaitu dari gumpalan-gumpalan awan seperti gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya butiran-butiran es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. An-Nuur 43 9 Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. Al-Anbiyaa’ 33 10 Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan Kami keluarkan pula zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan perhatikan pulalah kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman. Al-An’aam 99 11 Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berfikir. Ar-Ra’d 4 12 Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya hujan; hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Al-A’raaf 57 13 Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa bentuk dan warnanya dan tidak sama rasanya. Makanlah dari buahnya yang bermacam-macam itu bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya dengan disedekahkan kepada fakir miskin; dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. Al-An’aam 141 Baca Juga Ikuti Sains Atau Al-Quran? 14 Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran Kami bagi orang-orang yang bersyukur. Al-A’raaf 58 15 Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Az-Zumar 21 16 Allah telah menurunkan air hujan dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa logam yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada pula buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan bagi yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan. Ar-Ra’d 17 17 Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang memikirkan. An-Nahl 11 18 kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu ke luar minuman madu yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang-orang yang memikirkan. An-Nahl 69 19 Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya berupa susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. An-Nahl 66 20 Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk mengkokohkannya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping Allah ada tuhan yang lain? Bahkan sebenarnya kebanyakan dari mereka tidak mengetahui. An-Naml 61 21 Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing. Ar-Rahmaan 19-20 22 Dan tiada sama antara dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur. Faathir 12 23 Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. Ar-Ra’d 12 24 Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian yang lain berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. An-Nuur 45 25 Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir berdampingan; yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. Al-Furqaan 53 26 Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca keadilan supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, supaya mereka mempergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agamaNya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. 27 Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? Al-Anbiyaa’ 30 Itulah ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan sains. Semoga ayat-ayat di atas menjadi renungan bagi kita bahwa Al-Quran memang terbukti benar dan tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya. Agar orang kafir merenunginya sehingga mendapat petunjuk dan agar orang beriman bertambah keimanannya. Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? Fushshilat 53 Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 13 Shafar 1439 Hijriyah/2 November 2017 Masehi.

Nabibersabda, "Allah hanya merahmati pengasih dan penyayang dari hamba-hamba-Nya." Dalam hadits lain Nabi bersabda, "Barangsiapa tidak merahmati maka tidak akan dirahmati." Sabda Nabi yang lain, "Sayangilah siapa saja atau apa saja yang ada di bumi, maka kalian akan dirahmati siapa saja yang ada di langit." loading...Al-Quran menjelaskan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Semua diciptakan-Nya dengan keseimbangan dan keharmonisan. Foto ilustrasi/dok SINDOnews Jika kita mengetahui bagaimana penciptaan langit dan bumi pasti hati kita akan tunduk kepada-Nya. Allah mengabarkan bahwa langit dan bumi diciptakan dalam enam masa. Meskipun sulit dicerna akal, tetapi Allah dengan kebesaran-Nya menjelaskan peristiwa penciptaan langit dan bumi ini agar manusia mengambil pelajaran. Tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi kecuali dengan tujuan yang benar. Berikut penjelasan Al-Qur'an tentang penciptaan langit dan bumiاِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضَ فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسۡتَوٰى عَلَى الۡعَرۡشِ يُغۡشِى الَّيۡلَ النَّهَارَ يَطۡلُبُهٗ حَثِيۡثًا ۙ وَّالشَّمۡسَ وَالۡقَمَرَ وَالنُّجُوۡمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمۡرِهٖ ؕ اَلَا لَـهُ الۡخَـلۡقُ وَالۡاَمۡرُ‌ ؕ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الۡعٰلَمِيۡنَArtinya "Sungguh, Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dia ciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam." QS. Al-A’raf Ayat 54Maksud "langit dan bumi" dalam ayat ini adalah semua yang ada di alam ini termasuk alam yang ada di antara langit dan bumi. Adapun makna enam masa dalam ayat ini bukanlah enam hari yang kita kenal saat ini, tetapi enam masa sebelum penciptaan langit dan tafsir Kementerian Agama menyebutkan bahwa sehari di sisi Allah sama dengan 1000 tahun sebagaimana firman-Nya "Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu." Al-Hajj 47Ada pula menyebutkan tahun seperti dalam firman-Nya "Para Malaikat dan Jibril naik menghadap kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun." Al-Ma'arij 4Tak bisa dibayangkan betapa lamanya waktu tersebut. Yang pasti, semua makhluk-Nya termasuk matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada Allah menciptakan gunung-gunung yang kokoh di atas bumi. Dia memberkahi dan menentukan kadar makanan penghuninya dalam empat masa yang sama cukup sesuai bagi siapa yang memerlukannya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan bumi itu masih merupakan asap, Allah berkata kepadanya dan kepada bumi "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka atau terpaksa. Keduanya menjawab "Kami datang dengan suka." Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya. Dan kami hiasi langit yang terdekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui."Penjelasan SainsBerikut ini penjelasan penciptaan langit dan bumi dalam enam hari masa menurut ilmu Sains .Menurut Ilmuwan Marconi 2003 keenam masa itu sebagai berikut 1. Masa PertamaYakni masa sejak 'Dentuman Besar Big Bang dari Singularity, sampai terpisahnya Gaya Gravitasi dari Gaya Tunggal Superforce, ruang-waktu mulai memisah. Namun Kontinuum Ruang-Waktu yang lahir masih berujud samar-samar, dimana energi-materi dan ruang-waktu tidak jelas Masa KeduaTerbentuknya inflasi Jagad Raya, namun Jagad Raya ini masih belum jelas bentuknya, dan disebut sebagai Cosmic Soup Sup Kosmos. Gaya Nuklir-Kuat memisahkan diri dari Gaya Elektro-Lemah, serta mulai terbentuknya materi-materi fundamental quarks, antiquarks, dan sebagainya. Jagad Raya mulai mengembang. 3. Masa KetigaMmasa terbentuknya inti-inti atom di Jagad Raya ini. Gaya Nuklir-Lemah mulai terpisah dengan Gaya Elektromagnetik. Inti-inti atom seperti proton, netron, dan meson tersusun dari quark-quark ini. Masa ini dikenal sebagai masa pembentukan inti-inti atom Nucleosyntheses. Ruang, waktu serta materi dan energi, mulai terlihat terpisah. 4. Masa KeempatElektron-elektron mulai terbentuk, namun masih dalam keadaan bebas, belum terikat oleh inti-atom untuk membentuk atom yang stabil. 5. Masa KelimaTerbentuknya atom-atom yang stabil, memisahnya materi dan radiasi, dan Jagad Raya, terus mengembang dan mulai nampak transparan. 6. Masa KeenamJagad raya terus mengembang, atom-atom mulai membentuk aggregat menjadi molekul-molekul, makro-molekul, kemudian membentuk proto-galaksi, galaksi-galaksi, bintang-bintang, tata-surya tata surya, dan ayat di atas dapat disimpulkan1. Penciptaan bumi berasal dari gumpalan-gumpalan seperti asap adalah dua masa. Dan penciptaan tanah, bukit-bukit, gunung-gunung serta tumbuh-tumbuhan dan bintang dalam dua masa pula. Dengan demikian sempurnalah penciptaan bumi dan segala isinya dalam empat Penciptaan langit berasal dari gumpalan-gumpalan kabut itu dengan segala isinya dalam dua masa pula. Adapun bagaimana prosesnya, Al-Qur'an tidak menjelaskannya secara terperinci dan kewajiban para ahli untuk menyelidikinya. Kemudian setelah selesai penciptaan langit dan bumi, Allah bersemayam di atas 'Arsy. Tentang bagaimana Allah bersemayam di atas 'Arsy-Nya tidaklah dapat disamakan atau digambarkan seperti bersemayamnya seorang raja di atas singgasananya, karena Allah tidak boleh disamakan dan dimisalkan dengan proses penciptaan langit dan bumi yang patut kita ketahui. Allah menciptakannya dengan keseimbangan dan keserasian. Tidak ada benturan atau tabrakan satu dengan yang lainnya. Mahasuci Allah Tuhan semesta alam. Hanya Dia-lah yang patut disembah. Baca Juga rhs ZLbdhCh. 464 108 159 126 298 21 163 99 121

juz 26 tentang allah akan menggoncangkan langit dan bumi